Sindir Wapres AS, PM Inggris Beri Penghormatan kepada Veteran Perang
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, baru-baru ini memberikan penghormatan kepada para veteran yang bertempur di Afghanistan dan Irak.
Langkah ini diambil di tengah ketegangan diplomatik yang melibatkan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, terkait pernyataannya tentang pasukan perdamaian di Ukraina yang memicu kecaman.
Dalam pidatonya, Starmer menekankan pentingnya menghormati pengorbanan para veteran dan menyoroti peran krusial mereka dalam menjaga perdamaian global. Ia juga menegaskan kembali dukungan Inggris untuk Ukraina, terutama setelah perdebatan sengit antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih.
Pernyataan Starmer ini dianggap oleh beberapa pengamat sebagai sindiran halus terhadap Wakil Presiden Vance, yang sebelumnya mengeluarkan komentar kontroversial mengenai pasukan perdamaian di Ukraina. Politikus oposisi di Inggris menuduh Vance tidak menghormati pasukan Inggris setelah ia menyatakan kepentingan ekonomi AS di Ukraina lebih diutamakan.
Dengan memberikan penghormatan kepada para veteran, Starmer tidak hanya menunjukkan apresiasi terhadap jasa mereka, tetapi juga menegaskan posisi Inggris dalam mendukung sekutu dan menjaga stabilitas internasional. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan menunjukkan komitmen Inggris terhadap nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para veteran.